DISWAY JATENG – Iritasi merupakan reaksi negatif yang terjadi pada kulit atau organ tubuh lainnya yang memiliki penyebab utama. Dampak dari penyakin kulit ini dapat menyebabkan gatal, kemerahan, dan peradangan, sedangkan iritasi pada organ tubuh lainnya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Menurut dr. Muhammad Rizal Martua Damanik, Sp.KK., seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung, penyebab iritasi pada kulit bisa bervariasi tergantung pada kondisi kulit seseorang. Ada beberapa kondisi kulit yang lebih rentan terhadap iritasi, seperti kulit sensitif, kulit kering, dan kulit berjerawat. Kondisi-kondisi tersebut dapat membuat kulit lebih mudah bereaksi terhadap faktor-faktor seperti suhu, cuaca, dan paparan bahan kimia.
Berikut adalah 5 penyebab utama iritasi yang sering terjadi.
- Paparan sinar matahari
Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak kulit dan menyebabkan iritasi. Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan kulit kering, kemerahan, dan mengelupas. Hal ini terjadi karena sinar UV merusak kolagen dan elastin dalam kulit, yang berfungsi untuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. Seorang peneliti bernama Thieden et al. (2005) mengemukakan bahwa paparan sinar UV dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
Inilah penyebab utama iritasi yang sering terjadi
2. Produk perawatan kulit
Banyak produk perawatan kulit mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama jika kulit sensitif. Bahan kimia yang umum sering berada dalam produk perawatan kulit adalah pewangi, paraben, dan alkohol. Pewangi dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, sementara paraben dan alkohol dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Seorang peneliti Farage et al. (2008) mengemukakan, bahwa produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia tertentu dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
3. Alergi makanan
Alergi makanan dapat menyebabkan iritasi pada organ tubuh lainnya, seperti saluran pencernaan, pernapasan, dan kulit. Reaksi alergi pada kulit biasanya ditandai dengan gatal, kemerahan, dan bengkak. Makanan umum yang menyebabkan alergi pada kulit seperti, telur, kacang-kacangan, dan makanan laut. Seorang peneliti bernama Sampson (2004) menemukan, bahwa alergi makanan dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada kulit dan memicu pengembangan kondisi seperti dermatitis atopik.
4. Stres
Stres dapat memicu reaksi inflamasi pada kulit dan menyebabkan iritasi. Hal ini terjadi karena stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Stres juga dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat memicu peradangan. Seorang peneliti bernama Chiu et al, mengemukakan bahwa stres dapat memicu kondisi seperti eksim dan psoriasis, yang memiliki tanda kulit kering, gatal, dan peradangan.
BACA JUGA: 7 Jenis Diet Sehat yang Mudah untuk Dapatkan Tubuh Ideal!
5. Paparan bahan kimia
Paparan bahan kimia dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Bahan kimia seperti asam, alkali, dan bahan kimia lainnya dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan. Dampak dari paparan bahan kimia pada mata dapat menyebabkan iritasi, terutama jika bahan kimia tersebut berada dalam bentuk gas atau uap. Bahan kimia pada hidung dan tenggorokan juga dapat menyebabkan iritasi, yang terutama terjadi pada orang yang bekerja di industri kimia atau lingkungan yang terkontaminasi.(*)