Fakta Menarik Mengenai Kampung Jalawastu, Warisan Budaya yang Ada di Brebes

Kampung Jalawastu, Warisan Budaya yang Ada di Brebes
Kampung Jalawastu, Warisan Budaya yang Ada di Brebes

DISWAY JATENG – Fakta Menarik Mengenai Kampung Jalawastu, Warisan Budaya yang Ada di Brebes. Mungkin kalian belum mengetahui jika ada kampung yang unik, dan menjadi salah satu warisan budaya yang ada di Brebes.

Kampung itu adalah kampung Jalawastu. Kampung Jalawastu merupakan sebuah kampung yang terletak di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Letak kampung ini sangat terpelosok, berada berdekataan dengan kaki gunung kumbang untuk akses ke kota brebes jaraknya sampai 70 km.

kampung ini memiliki fakta menarik yang membedakan dari kampung biasa khususnya pada wilayah Brebes.

Berikut fakta menarik Mengenai kampung Jalawastu

  1. Suasana Kampung yang Masih Asri

Letak kampung Jalawastu  berada jauh dari pusat kota dan peradaban modern. Sehingga kehidupan masyarakatnya masih terisolasi dari dunia luar. Walaupun jauh dari peradaban modern, namun mereka tidak menutup kunjungan dari tamu luar. Bahkan kampung ini menjadi destinasi wisata edukasi dan budaya yang ada pada Kabupaten Brebes.

kampung ini memiliki pemandangan indah yang hijau. Udara di sana juga masih terasa segar. Untuk menuju ke tempat ini wisatawan harus melalui jalanan yang naik turun dan belum tertutup aspal.

  1. Rumah tanpa semen dan keramik

Rumah warga kampung Jalawastu sangatlah unik, karena mereka membangun rumah tanpa menggunakan semen dan tidak ada lantai beralaskan keramik. Karena letaknya yang berada sekitar gunung. Kampung Jalawastu menjadi daerah yang rawan longsor.

Oleh karena itu warga membuat rumah mereka tanpa semen dan keramik guna mencegah bencana longsor terjadi. Selain itu keramik dan genteng pada kampung ini sulit dan susah mendapatkannya mengingat letaknya yang jauh dari pusat kota.

  1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda dengan Dialek Ngapak

Masyarakat kampung jalawastu sehari harinya berkomunikasi dengan Bahasa Sunda. Walau begitu mereka menggunakan dialek ngapak yang populer digunakan di wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, dan sekitarnya. Mereka juga fasih dalam menggunakan Bahasa Indonesia apabila berkomunikasi dengan orang luar ataupun wisatawan.

BACA JUGA : 7 Khasiat dan Manfaat Daun Kumis Kucing, Bisa Buat Menurunkan Berat Badan?

  1. Atap rumahnya dari Alang-Alang

Masyarakat kampung jalawastu juga membuat atap rumah dari alang-alang. Salah satu faktor yang membuat atap rumah masih terbuat dari alang alang karena letak lokasi yang jauh dari kota. Untuk membawa genting menuju desa ini sangat susah dan membutuhkan perjalanan berpuluh-puluh bahkan beratus kilometer dari tempat penjual genteng.

Masyarakat desa jalawastu memilih tanaman alang-alang untuk atapnya karena tanaman ini bisa membuat rumah tidak terasa panas pada saat musim panas, dan tetap hangat pada saat musim hujan.

  1. Pantangan Unik yang ada pada Kampung Jalawastu

Fakta unik berikutnya yang ada pada kampung jalawastu yaitu mengenai pantangan pantangan yang ada pada kampung ini. Selain dilarang membangun rumah dengan semen dan keramik, Masyarakat Jalawastu juga memiliki pantangan lain.

Masyarakat desa ini mempunyai larangan untuk memelihara binatang angsa, domba, dan kerbau serta mempunyai larangan menanam bawang merah. Selain itu masyarakat kampung ini juga tidak boleh mementaskan wayang karena berkaitan dengan memainkan peran manusia.

  1. Merupakan tanah suci dan tempat tinggal para dewa

Mitos Dayeuh Lemah Kaputihan merupakan mitos yang berkembang di tengah masyarakat Jalawastu. Dayeuh Lemah Kaputihan oleh masyarakat Kampung Jalawastu memili arti yaitu tanah suci tempat tinggal dewa dewi. Karena dipercaya juga menjadi tempat tinggal para dewa, para warga di sana dilarang untuk berkata kotor.(*)