DISWAY JATENG – Memendam emosi merupakan tindakan yang tidak baik bagi Kesehatan mental seseorang. Sering kali emosi negatif membawa diri ke arah yang tidak di inginkan. Yang akhirnya secara tidak sadar emosi terpendam itu menjadikanmu semakin sulit untuk memahami diri sendiri.
Untuk itu mengendalikan emosi sangat dibutuhkan, karena tidak semua emosi bisa kamu salurkan ke dalam. Akan tetapi dengan memendam emosi terlalu sering, akan berdampak buruk jika terlalu menumpuk dan tiba-tiba meledak. Dari dampaknya kamu dapat merasakan stress, sakit fisik dan lain sebaginya.
Untuk itu berikut 6 tanda bahwa kamu sering memendam emosi.
- Sulit mengekspresikan diri
Meskipun bukan kondisi yang membahayakan, akan tetapi kondisi ini mampu membahayakan seseorang yang berkaitan dengan hubungan sosial dan interapersonal secara tidak tersengaja. Ahli kesehatan mental tidak mengagapnya sebagai gangguan, namun memberikan masalah pada interospeksi atau mengamati proses mental dan emosional. Mengalami kebingungan pada sekitar sensasi tubuh yang terhubung dengan emosi. Hingga sulit mengomunikasikan emosi kepada orang lain. Hal itu seperti gejala Alexithymia merupakan kondisi mental yang sulit untuk mengekspresikan diri.
- Mengakibatkan kecemasan yang berlebihan
Gangguan cemas yang menimbulkan emosi yang terpendam secara terus-menerus dan berkepanjangan. Mengakibatkan otak memproduksi hormon stres secara berkala. Hingga akhirnya mampu memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik, sakit kepala, mual, muntah dan kesulitan untuk bernapas.
- Merasa kesepian
Kamu akan merasa terpisah dari orang lain dan terlihat menyedihkan. Bahkan kesepian menjadi salah satu tanda kesehatan jiwa kamu tidak baik. Kondisi ini memang tidak terlalu parah, namun jika terus-menerus dilakukan. Maka kamu akan merasa untuk menyalahkan diri sendiri dan emosi yang terpendam menjadi efek negatif pada kesehatan mental dan fisikmu.
- Menghindari masalah yang menimbulkan emosi
Memilih untuk menyimpan emosi membuat kamu menjadi seseorang yang cenderung menghindar. Mulai dari masalah yang menimpa kamu, dan menghindarinya secara sengaja. Sehingga berdampak pada peningkatan risiko yang membahayakan kesehatan mental.
- Menyembunyikan perasaan emosi kepada orang lain
Menyembunykan masalah kepada orang lain, membuat kamu tidak akan baik-baik saja. Apa yang kamu alami akan menghilang dengan sendirinya, namun jika dilakukan terus-menerus. Mengakibatkan pemicu konflik yang lebih menyakitkan, dan berdampak kepada kurangnya kepercayaan diri sendiri dan orang lain.
- Jarang menangis
Jarang berteriak dan menangis, merupakan masalah serius yang harus kamu hindari. Karena jika seseorang tidak dapat meluapkan emosi yang terpendam sejak lama, maka emosi tersebut akan meledak dan membahayakan dirimu.
Baca Juga : Jangan ditahan, 5 Kelebihan Menangis yang Tidak Banyak Orang Tahu
Cara menyalurkan emosimu:
- Olahraga, kegiatan ini mampu menyehatkan tubuh dan menjernihkan pola pikirmu dalam menghadapi sebuah masalah ataupun emosi yang terpendam. Dengan ini kamu dapat menyalurkan sisi negatif emosimu dan beralih ke sisi positif.
- Tulis semua hal yang kamu rasakan dari rasa sedih, marah dan gembira pada buku harianmu. Karena dengan menulis dapat membuatmu merasa lebih tenang, lalu semua yang terbayang pada otakmu, menjadi lenyap seketika.
- Menceritakan kepada orang lain dengan mengekspresikan diri atau menangis. Dapat kamu lakukan bersama sahabat, teman, saudara, kedua orang tuamu, atau menceritakan kepada tuhanmu. Sehingga dengan mengeluarkan curahan hati yang kamu rasakan, mampu mengurangi hal-hal negatif pada benakmu. (*)