Tradisi Halalbihalal dan Sejarahnya

Acara Halalbihalal Masjid Al- Munawwaroh Grogol Belum lama ini dengan pembicara Ust.Lukman Hakim, Habib Alwi dan Ust. Abdurrosid
Acara Halalbihalal Masjid Al- Munawwaroh Grogol Belum lama ini dengan pembicara Ust.Lukman Hakim, Habib Alwi dan Ust. Abdurrosid

DISWAY JATENG – Tradisi Halalbihalal dan Sejarahnya. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragaman budaya yang menyebutnya dengan sebutan Bhineka Tunggal Ika. Salah satu tradisi yang ada yaitu setelah Idul Fitri adalah Halal bihalal, biasanya pula Halal bihalal melakukannya dengan bersilaturahmi.

Baik ke rumah tetangga,saudara maupun kerabat. Untuk acara Halal bihalal, tiap orang akan saling bermaaf-maafan dan saling bersalam-salaman.

Tradisi Halalbihalal dan Sejarahnya

Ini menjadi tradisi yang terus berkembang sampai saat ini. Pada Masa pandemi, Untuk acara open house mentiadakannya dan Halalbihalal melakukannya secara daring.

Halal bihalal itu ternyata memiliki makna dan sejarah bagi Indonesia. Tradisi yang ada ini merupakan asli Indonesia yang tidak dapat menemukannya pada negara – negara lain.

Sejarah Halal bihalal Bagi Indonesia

Halal bihalal ini memang kedengaran seperti berasal dari bahasa arab. dan ini sebenarnya berasal dari kata serapan’ halal’ dengan sisipan ‘bi’ yang berarti maknanya ‘dengan’ Bila (bahasa arab) antara ‘halal’ namun, ini sebenarnya bukan bersal dari Arab, melainkan bahwa ini adalah tradisi yang membuat Indonesia.

Kata Halal bihalal bahkan sudah membakukannya dalam kamus besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI berarti Hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya mengadakan pada sebuah tempat baik aula, auditorium dan lainnya oleh sekelompok orang, Halal bihala juga bisa mengartikannya dalam bentuk silaturahmi.

Halal Bihalal begini asal mulanya

Ini berasal dari KH Abdul Wahab Hasbulloh sekitar tahun 1948. KH Wahab adalah seorang ulama pendiri Nahdlatul Ulama. KH Wahab memperkenalkan istilah Halal bihalal pada masa presiden Bung Karno sebagai bnetuk acara slaturahmi antar pemimpin politik yang pada masa itu masih dalam keadaan yang belum kondusif atau menyebutnya konflik.

Kemudian KH Wahab menyarankan pada Hari Raya Idul Fitri pada tahun 1948 , Presiden Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke istana Neagara untuk menghadiri acara silaturahim yang memberi judul ‘ Halalbihalal’ dan para tokoh politik tersebut akhirnya duduk satu meja.

Kemudian mereka mulai menyusun sebuah kekuatan dan persatuan bangsa untuk kedepannya. Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah pada masa pemerintahan presiden Sukarno menyelenggarakan acara Halabihalal.

Dan selanjutnya Masyarakat Indonesia mulai mengikuti Halalbihalal secara luas. terutama adalah masyarakat muslim Jawa sebagai pengikut para Ulama, hingga sampai saat ini tradisi Halalbihalal masih terus berjalan untuk negara Indonesia.

Semoga bermanfaat .(*)