Siapakah Ki Gede Sebayu Pendiri Tegal

DISWAY JATENG –  Ki  Gede Sebayu Pendiri Tegal merupakan keturunan dari  darah bangsawan Bathara Katong atau Adipati Wengker Ponorogo. Ayahnya bernama Pangeran Onje adalah Adipati Purbalingga. Beliau lahir sekitar tahun 1530 an , dengan karuniai  2 orang anak yaitu Raden Ayu Giyanti Subalaksana istri dari Pangeran Selarong (Pangeran Purboyo)
Kyai Gede Honggowono ayah dari Kyai Gede Hanggowono Seco Menggolo Jumeneng Tumenggung Reksonegoro Ke-I.

Nasab dari Ki gede Sebayu

Nasab Kyai Ageng Tarub beliau masih keturunan dari Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi. Dengan Silsilah sebagai berikut :
Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi + Selir dari Campa
Raden Joko Piturun atau Bathara Kathong atau Syekh Sekar Delima ,Pangeran Onje ,Kyai Gede Sebayu.
Kyai Gede Sebayu wafat sekitar tahun 1625M dan pemakamannya pada daerah Danawarih, Kec. Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

Perjalanan Hidup dan Dakwah beliau

Bagi masyarakat Tegal khususnya, pasti tidak asing lagi nama Kyai Gede Sebayu.karena beliau merupakan Tokoh Pendiri Pemerintahan Tegal pada 1585-1625.Identitas Kabupaten Tegal yang menjiwai oleh semangat kejayaan Kyai Gede Sebayu dalam membangun Tlatah Tegal. Sebagaimana tertera dalam buku silsilah raja-raja se-Tanah Jawa. Kyai Gede Sebayu adalah keturunan bangsawan yang bernama Bathara Katong Adipati Ponorogo dan beliau adalah putra ke-22 dari 90 bersaudara, kemudian Kyai Gede Sebayu mempunyai 2 orang anak yaitu: Raden Ayu Giyanti Subalaksana istri dari Pangeran Selarong (Pangeran Purboyo), dan Kyai Gede Honggowono.

Pada masa kecil, Kyai Gede Sebayu pengasuhnya adalah eyangnya yaitu Kyai Ageng Wunut yang selama hidupnya menekuni Agama Islam. Hal ini membawa dampak bagi perkembangan Kyai Gede Sebayu yang tumbuh menjadi anak yang berperilaku ramah dan santun. Begitu menginjak dewasa, Kyai Gede Sebayu oleh ayahnya mensuwitakan beliau ke Keraton Pajang yaitu Sultan Hadiwijaya. sebagai prajurit tamtama sehingga Kyai Gede Sebayu memperoleh pendidikan keprajuritan dan ilmu kanuragan. Ketika Arya Pangiri berkuasa di Kesultanan Pajang.

Pengabdian dari seorang Ki gede Sebayu

Banyak pengabdiannya pada Pemerintah Kanjeng Sultan Adiwijaya, penguasa Pajang. Setelah Sultan Pajang meninggal, keadaan pemerintahan menjadi sangat kisruh dan banyak yang menjadi korban. Melihat kondisi negeri seperti itu Kyai Gede Sebayu beserta keluarganya meninggalkan negeri Pajang. Pada saat terjadi pergolakan perebutan kekuasaan beliau lebih memilih diam. Bahkan pada saat suasana makin kacau, Kyai Ageng Ngunut (kakek Sebayu) mendesak Kyai Gede Sebayu agar menyelamatkan Kerajaan Pajang. Namun, Kyai Gede Sebayu menolak. Melihat penderitaan manusia akibat perebutan kekuasaan antar keluarga itu tidak kunjung reda,

Namun ketika adanya perebutan kekuasaan oleh Pangeran Benowo Panembahan Senopati dari Mataram mendukungnya. Pangeran Benowo mengajak Kyai Gede Sebayu untuk membantunya merebut tahta Kesultanan Pajang dari tangan Arya Pangiri yang semakin semena—mena terhadap rakyat nya. Ketokohan Kyai Gede Sebayu mulai tampak ketika terjadi perang antara Kesultanan Pajang dengan Kadipaten Mataram. beliau bergabung dengan prajurit Mataram bersama Pangeran Benawa untuk menyingkirkan Aryo Pangiri. Ketika itu dengan tombak pendeknya beliau menyerang prajurit Pajang sehingga banyak yang tewas dan akhirnya Aryo Pangiri menyerah dan mengusirnya dari Keraton Pajang. Kemudian Keraton pajang menyerahkannya  kembali kepada Pangeran Benawa.

Pengembaraan Ki Gede Sebayu

Kemudian pada pertempuran (1587), Selepas peperangan tersebut Kyai Gede Sebayu berpamitan untuk menyingkir ke barat. Beliau melepas atribut kebangsawanannya dan mengembara mencari hakikat hidup. Kyai Gede Sebayu dan pengikutnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke arah barat dan sampai di Desa Taji (wilayah Bagelan) disambut oleh Demung Kyai Gede Karang Lo. dan melanjutkan perjalanan ke Banyumas (Kadipaten Purbalingga) untuk ziarah ke makam ayah Kyai Gede Sebayu dan akhirnya sampai di Desa Pelawangan kemudian menyusuri pantai utara ke arah barat dan sampailah di Kali Gung (Padepokan Kyai Gede Wonokusumo).

Kyai Gede Wonokusumo, adalah sesepuh dan penanggung jawab makam Pangeran Drajat (Mbah Panggung). Mengetahui tujuan mulia dari kedatangan Kyai Gede Sebayu ke tlatah Tegal yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka Kyai Gede Wonokusumo dengan tulus ikhlas membantu menata rombongan Kyai Gede Sebayu dengan menitipkan keluarga-keluarga dari rombongan itu ke daerah-daerah sepanjang Kali Gung sesuai bidang-bidang keahlian masing-masing dan berakhir di Dukuh Karangmangu Desa Kalisoka (Kecamatan Dukuhwaru-sekarang) sesuai bidang keahlian yang dimilikinya. Kedatangan keluarga dari rombongan Kyai Gede Sebayu pada masing-masing daerah itu dapat memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan daerahnya. Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dari rombongan. (*)