DISWAY JATENG – Yuk kenali tanda anxiety disorder.
Menurut dokter Anastasia Ratnawati, SpKj. Anxiety disorder merupakan ganggauan suasana hati atau perasaan seperti cemas dan depresi. Jika keadaan ini terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan bahaya yang mengganggu keseharian seseorang. Pengidap anxiety disorder seringkali merasa cemas yang berlebih.
Untuk itu, perlu kita kenali apa saja tanda terkena anxiety disorder.
- Perasaan cemas, takut, dan khawatir yang berlebihan dan tidak wajar untuk sebagian besar waktu.
- Adanya kesulitan untuk mengontrol kecemasan yang berlebihan tersebut.
- Muncul perubahan perilaku dan kesulitan untuk menjalankan aktivitas maupun fungsi dalam kehidupan.
- Merasa gelisah tanpa sebab dan mudah lelah.
- Kesulitan untuk berpikir dan berkonsentrasi.
- Sulit tidur selama berhari-hari, berminggu-minggu (atau lebih lama dari itu). Seringnya, gangguan tidur ini karena perasaan khawatir tanpa sebab.
- Mengalami ketegangan otot, seperti otot rahang yang mengeras, otot tangan, otot perut, dan lainnya. Pengidap akan merasakannya setelah beberapa hari.
- Mengalami serangan panik tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini kerapkali bersamaan dengan keluarnya keringat dingin, jantung berdebar, mual, rasa ingin pingsan, nyeri pada bagian perut atau dada, rasa kehilangan kontrol diri, dan mendadak lemas hingga pingsan.
Berikut Penyebab Anxiety Disorder
Dokter Anastasia Ratnawati, SpKj menjelasakan bahwa sampai saat ini belum ada yang jelas mengenai penyebab anxiety disorder. Namun sejauh perkembangan, penyebab banyak terjadi karena faktor permasalaahn hidup, stress, faktor genetik dan biologis, dan lingkungan.
BACA JUGA : Hadapi Cuaca Panas, Ini Tipsnya
Kenali jenis-jenis anxiety disorder
- Generalized Anxiety Disorder
Jenis ini merupakan gangguan kecemasan yang menyeluruh tanpa penyebab yang jelas, mulai dari cemas akan kesehatan, masa depan, relasi, kehidupan dan lain sebagainya. Gangguan ini dapat terjadi setiap hari sampai berbulan-bulan. Gejala ini akan mengganggu kehidupan sehari-hari karena kondisi yang tidak stabil. Bukan hanya kecemasan saja, namun penderita juga akan merasakan gejala fisik seperti saki kepala,mual, muntah dan lemas.
- Fobia
Fobia pada umumnya merasa takut berlebihan terhadap hal yang sebenarnya tidak membahayakan dirinya. Biasanya penderita fobia takut terhadap suatu hal, misalnya fobia ketinggian, fobia tempat gelap, fobia hewan dan lain sebagainya.
Reaksi bagi penderita fobia ketika ia melihat apa yang menjadi penyebab fobianya cenderung berlebihan, seperti berlari kencang, menjerit, bahkan menangis.
- Kecemasan sosial
Seseorang yang merasakan cemas akan sosial dapat memengaruhi kehidupannya dalam berinteraksi. Seseorang yang merasakan kecemasan sosial akan merasa takut ketika berada pada kondisi sosial, seperti bertemu orang, mendatangi acara, serta berada pada keramaian. Kebanyakan penderita cemas sosial ini menjadi anti sosial karena untuk mencegah efek yang timbul akibat kecemasannya.
- Gangguan panik (panic attack)
Gangguan panik merupakan sebuah kondisi yang timbul dengan adanya episode serangan panik berulang yang muncul tiba-tiba, tanpa ada penyebab jelas, bisa terjadi pada situasi apa saja dan kapan saja. Kondisi ini bisa terjadi secara berulang dan akan mengganggu aktivitas harian maupun hubungan dengan orang lain.
Saat gangguan ini muncul, biasanya penderita akan merasakan gejala yang hebat berupa jantung berdebar, sesak napas, keringat dingin, tubuh lemas dan gemetar, mual, dan pandangan gelap seperti akan jatuh pingsan.
Karena sifatnya yang dapat muncul kapan saja, penderita gangguan cemas biasanya akan menarik diri dari kehidupan sosial, membatasi aktivitas harian, dan lebih suka menghabiskan waktu sendiri.
- Post Traumatic Stress Disorder
Kondisi ini biasanya terjadi karena trauma. Misalnya setelah terjadi perampokan maka seseorang akan merasa trauma akan kejadian tersebut. Sehingga hal itu menyebabkan trauma yang kuat, ketakutan akan perempokan dan sejenisnya sehingga mengakibatkan gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.(*)