DISWAY JATENG, PEMALANG – Warga demo tuntut penutupan TPA, Kamis (11/5/2023). Meraka merupakan warga Dukuh Pesalakan, Desa Pegongsoran, Kecamatan Pemalang. Aksi warga yang dipandegani Andi Rustono selaku Koordinator Koalisi Indonesia Lestari (Kawali). menuntut agar masalah sampah TPA segera teratasi. Jika tidak warga akan menutup TPA, agar tidak membuang sampah lagi.
Menurut Andi Rustono, dasar tuntutan warga karena TPA Pesalakan yang berdiri sudah 30 tahun. Kondisinya sudah over kapasitas dari lahan yang ada. Selain itu, jarak sampah di TPA hanya beberapa meter dari permukiman. Padahal standar minimal mestinya 1.000 meter/1 kilometer sesuai UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Selain itu, polusi udara dari efek gunungan dan pembusukan sampah sudah sangat mengganggu masyarakat. Sehingga masyarakat sangat terancam akan gangguan kesehatan.
“Kondisi tersebut akibat ketidakseriusan dan kesemprawutan pengelolaan TPA. Tidak adanya perhatian khusus dari pemkab terhadap masyarakat dalam bentuk kompensasi,”katanya.
Dialog
Meskipun sudah banyak upaya dan langkah yang ditempuh. Berdialog dengan bupati Pemalang, DLH dan anggota DPRD melalui Komisi B. Namun hasilnya hanya janji-janji saja.
“Seiring berjalannya waktu, sampah bertebaran di TPS seolah tidak terurus. Yang menumpuk di TPA pun demikian,”katanya.
Andi Rustono dalam orasi juga mengancam akan terus melakukan aksi demo. Jika pemerintah daerah dan pihak terkait tidak merespon apa yang menjadi tuntutan warga.
Jika tetap tidak ada upaya untuk mengatasi masalah sampah. Maka akan mengirimkan sampah satu truk yang masing-masing akan di kirim ke gedung dewan dan pendapa. Warga demo tuntut penutupan TPA.
Aksi warga Dukuh Pesalakan bersama Kawali mendapat respon positif baik dari dinas lingkungan hidup maupun Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat. Sebelumnya, Plt Kepala DLH Sukisman menjelaskan soal permasalahan sampah di TPA Pesalakan. Meskipun upayanya sudah banyak, namun pihaknya tetap tidak berdaya. Karena kondisi TPA yang betul-betul membutuhkan perhatian. Termasuk dalam soal anggaran untuk mengatasi masalah sampah di TPA tersebut.
“Kami tetap tidak berdaya meskipun kami sudah banyak berusaha. Bagaimana masalah sampah ini dapat teratasi,”tandasnya. (*)