Kenali Jenis-jenis Insomnia

Insomnia Ilustration

DISWAY JATENG – Kenali jenis-jenis insomnia. Masyarakat hanya mengenal insomnia dengan makna sulit tidur. Padahal penjelasan tersebut masih kurang tepat. Insomnia merupakan gejala gangguan tidur yang menyebabkan seseorang tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Biasanya penderita insomnia tidak dapat tertidur saat malam hari, sering terbangun ketika sudah terlelap, sulit tidur saat siang hari, dan tidak mendapat waktu yang cukup untuk tidur.

Nah, ada beberapa jenis insomnia yang perlu kita ketahui

1. Insomnia akut

Jenis insomnia akut adalah gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek. Umumnya insomnia ini terjadi selama kurang lebih 3x dalam seminggu selama satu bulan. Gangguan ini terjadi karena beberapa faktor, misalnya stres. Biasanya seseorang yang sedang mengalami stres akan merasakan sulit tidur saat malam hari. Insomnia akut akan reda bahkan hilang jika penyebab insomnia tersebut sudah teratasi.
Namun perlu waspada karena insomnia akut dapat berubah menjadi insomnia kronis, atau susah tidur dalam jangka waktu yang panjang.
Insomnia ini sering terjadi pada usia remaja sampai dewasa, akan tetapi penderita insomnia lebih rentan terjadi pada perempuan. Biasanya saat mengalami menstruasi, menopause atau kehamilan.

2. Insomnia Kronis

Merupakan kebalikan dari insomnia akut, insomnia kronis merupakan gangguan tidur dalam jangka waktu panjang. Insomnia ini terjadi dalam waktu yang lama, atau berbulan-bulan.
Kondisi ini jelas mengganggu kenyamanan dan kesehatan. Pasalnya tidur menjadi kebutuhan manusia, namun jika seseorang mengalami kesulitan tidur, maka kualitas tidurnya akan terganggu.

3. Insomnia sleep onset

Insomnia jenis ini terjadi kesulitan tidur meski sudah mengantuk dan berusaha untuk tidur. Biasanya seseorang yang menderita insomnia jenis ini tidak bisa tidur meski dalam waktu 20-30 menit.
Akibatnya si penderita merasa risau karena sulit tidur, ia hanya menatap langit-langit kamar. Tak heran jika kondisi ini tentu memangkas waktu tidur yang berkualitas. Tentu saat esok harinya penderita akan merasa ngantuk, malas, lesu dan kurang sehat.
Jenis insomnia ini bisa karena gangguan mental seperti kecemasan, bipolar, depresi dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Kenali Penyebab Insomnia dan Cara Mengatasinya

4. Insomnia pada anak

Hasil beberapa penelitian menyatakan, bukan hanya orang dewasa saja yang merasakan insomnia. Gangguan ini juga bisa menyerang anak-anak. Biasanya karena si anak tidur dalam gendongan, atau ia tertidur dengan minum susu. Artinya, ketika si anak tidak dalam kondisi tersebut, ia akan mengalami kesulitan tidur.
Penyebab lainnya adalah saat si anak tidak memiliki jam tidur yang jelas. Ini akan menyebabkan resiko insomnia meningkat. Anak akan tidur jika menerima paksaan dari orang tua atau pengasuhnya. Akan tetapi anak yang sudah terdidik jam tidurnya akan secara rutin tertidur tanpa harus mengalami paksaan dan tidak kesulitan tidur.
Maka dari itu, sedini mungkin biasakan anak untuk tidur pada waktu yang sudah jelas. Misalnya rutin pada jam 9 malam, maka hal itu akan terus berlaku sampai ia tumbuh besar.

5. Insomnia karena kondisi medis

Kondisi medis juga menyebabkan insomnia. Masalah mental seperti depresi, bipolar, ADHD, gangguan kejiwaan sangat berpengaruh pada kondisi insomnia.
Meskipun kondisi mental dengan insomnia itu berhubungan erat, tetapi pengobatan antara keduanya harus terpisah. Penderita bipolar yang juga mengalami insomnia harus melakukan dua pengobatan, yakni mengobati bipolar dan mengobati insomnia.
Dalam hal ini perlu untuk menjelaskan kepada dokter atau orang yang ahli agar terhindar dari over dosis atau hal buruk lainnya.

Itulah jenis insomnia yang perlu kita ketahui. Insomnia ini dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Tidak kenal usia, tempat dan waktu. Untuk itu kita perlu menjaga pola hidup atau pola tidur sera menjaga kestabilan kesehatan tubuh kita. Sebab jika sudah menderita insomnia, maka bukan hanya mental saja yang terganggu namun juga menyerang kondisi fisik.(*)