DISWAY JATENG – Yuk fahami ciri-ciri hubungan yang sehat. Hubungan yang sehat tidak datang sendiri, namun perlu untuk mengusahakannya. Akhir-akhir ini bahasan tentang hubungan banyak mencuat melalui berbagai media, baik online maupun offline.
Membangun hubungan yang sehat perlu usaha yang ekstra untuk mewujudkannya. Tak jarang jika banyak pasangan yang melakukan berbagai cara untuk mewujudkan hubungan yang sehat. Lawan dari hubungan sehat adalah hubungan yang toxic atau biasa mengenalnya dengan hubungan yang tidak sehat.
Berikut beberapa ciri hubungan yang sehat dan tidak toxic:
Sama-sama tumbuh dan berubah
Tumbuh dan berkembang menjadi hal yang ingin pasangan capai. Tak jarang jika pasangan menginginkan perubahan antar satu sama lain. Perubahan itu mencakup sikap, kebiasaan, maupun pola hidup dari pasangan. Pasangan yang sehat juga mendukung impian satu sama lain, serta mampu untuk memberi koreksi dan evaluasi serta solusi dari setiap kesalahan yang timbul dari pasangan. Biasanya dalam hubungan yang sehat antar pasangan juga mewujudkan versi terbaik setiap harinya.
Memilliki Privasi
Pasangan yang sehat juga tetap memiliki privasi. Walaupun keterbukaan menjadi hal yang baik dalam hubungan, namun tetap memiiki privasi juga sangat penting. Untuk membedakan mana yang haru menjadi keterbukaan dan mana yang harus menjadi privasi, pasangan boleh untuk membicarakannya lebih dulu. Biasanya pasangan yang sehat saling menjaga dan menghargai privasi mereka satu sama lain.
Berbeda pendapat bukan suatu hal yang menakutkan
Perbedaan pendapat akan terus terjadi sejalan dengan waktu. Manusia dengan sosial akan menemukan banyak isi kepala yang menimbulkan terjadinya perbedaan pendapat. Dalam hal ini termasuk juga dalam lingkup pasangan. Penelitian telah membuktikan bahwa sepasang kekasih dalam hubungannya justru lebih erat dan intens karena adanya konflik. Sebab dari sebuah konflik, pasangan kan tumbuh dengan memaknai banyak hal mulai dari kebutuhan, kesalahan, kesabran dan keikhlasan satu sama lain.
Menjadi dan menerima apa adanya
Jadi pasangan yang vulnerable juga mencirikan hubungan sehat. Tidak perlu merasa paling kuat dan lebih dalam berhubungan menunjukan jati diri seseorang yang apa adanya. Dalam hubungan yang sehat satu sama lain akan menerima apa adanya, mulai dari fisik, cara berfikir, kebiasaan maupun tingkah laku. Akan tetapi sebagai pasangan juga harus mengedepankan versi terbaik, jangan sampai karena sudah merasa pasangan menerima apa adanya lalu bertindak seenaknya, bermalas-malasan, tidak menghargai atau melakukan kebiasaan buruk.
BACA JUGA: Pentingnya Peran Serat dalam Pertumbuhan Anak
Penuh dengan rasa sayang
Alasan suatu hungan terbentuk adalah rasa sayang. Manusia lahir dengan penuh kasih sayang, tumbuh dan berkembang juga dengan rasa sayang. Begitupun dalam suatu hubungan, kasih sayang sangat berperan penting dalam keberlangsungannya. Hubungan yang sehat pasti melandasi kasih sayang yang tercurahkan. Dalam hal ini, jika terjadi perbedaan dalam wujud kasih sayang antar satu sama lain bukan menjadi suatu masalah besar. Misalkan perempuan memiliki gaya bahasa sayang (love lenguange) dengan mewujudkannya melalui pembicaraan (pyhsical talk), sedangkan lelaki memiliki gaya bahasa sayang dengan sentuhan fisik (physical touch) maka hal ini bukan suatu masalah. Mereka saling menyayangi hanya saja gaya dan caranya yang berbeda.(*)