Doa Bersama di Lokasi Bus Terjun ke Sungai

Doa Bersama di Lokasi Bus Terjun ke Sungai
DOA BERSAMA - Kepala Dinas Porapar mengkuti doa bersama di lokasi kecelakaan busa pariwisata di OW Guci. Foto : Hermas Purwadi/Radar Slawi

DISWAY JATENG, SLAWI –  Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal. Adakan doa bersama di lokasi bus terjun ke sungai. Kegiatan juga mendapat dukungan  warga, pelaku usaha Guci, dan  Pemerintah Desa Rembul . Mereka menggelar zikir dan istiqhotsah di tepian Kaliawu. Yang menjadi lokasi  jatuhnya  bus pariwisata pembawa peziarah dari Tangerang Selatan.

 

Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni menyatakan, istighotsah atas inisiasi  pihaknya bersama warga Guci. Pemerintah Desa Rembul, pedagang dan semua stakeholder yang ada di Obyek Wisata (OW) Guci.

 

Semuanya memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga peristiwa yang belum lama terjadi tidak terulang kembali. Dari sisi Pemkab Tegal, terutama instansi yang dia pimpin juga memohon maaf atas semua kesalahan yang tidak disadari. Yang mungkin membuat aktivitas Guci terganggu.

 

“Termasuk kecelakaan lalu lintas yang belum lama ini terjadi,” ujarnya, Jumat (13/5).

 

Pihaknya menegaskan akan melakukan ikhtiar, baik lahir maupun batin. Yakni doa bersama di lokasi. Serta memohon kepada Tuhan YME untuk keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan.

 

“Sedangkan ikhtiar lahir ada beberapa yang akan kami lakukan. Salah satu yang paling utama yakni melakukan perbaikan sistem parkir pada kawasan OW Guci,” ungkapnya.

 

Ke depan, kendaraan-kendaraan besar seperti bus pariwisata pihaknya larang naik ke wilayah atas. Dengan kata lain, tidak naik ke posisi atau medan yang berbahaya dan berisiko tinggi. Pihaknya juga sudah   memberikan rambu peringatan, tepatnya sebelum area Pasar Guci. Pihaknya berharap semuanya yang ada di area Guci. Baik warga, pelaku usaha, pengunjung dan lain-lain mendapat keselamatan, keberkahan, kesehatan dan kebahagiaan.

 

“Semoga kejadian-kejadian sebelumnya, terutama mengenai kecelakaan bus pariwisata yang jatuh ke Kaliawu tidak terulang lagi,” pungkasnya. (*)