DISWAY JATENG – Penggunaan earphone yang berlebihan dapat menyebabkan efek berbahaya seperti kerusakan pada pendengaran secara permanen. Namun, sayangnya hampir semua pengguna smartphone saat ini memiliki earphone atau headset. Alat ini menjadi bagian penting karena dapat berguna untuk mendengarkan musik, game, video, dan bahkan telepon. Hal ini dapat memicu penurunan fungsi pendengaran atau bahkan ketulian permanen yang sangat merugikan.
Menurut Dr. Moch. Mundir Arif, Sp. THT-KL, seorang dokter spesialis telinga hidung tenggorok kepala leher di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Penyebab kerusakan permanen pada pendengaran karena kerusakan sel-sel saraf di dalam telinga akibat getaran suara yang berlebihan.
Dokter Mundir menyarankan untuk menghindari penggunaan headset dengan frekuensi tinggi karena dapat memicu kerusakan permanen pada sel-sel saraf dalam telinga. Hal ini dapat mengganggu koklea yang mengandung rambut getar inner dan outer sehingga sulit untuk menghantarkan gelombang suara ke otak.
BACA JUGA: Menikmati Manfaat Sarapan Buah: Memulai Hari dengan Nutrisi yang Sehat
Tingkat kebisingan yang tinggi juga dapat membahayakan fungsi pendengaran pada saraf telinga, terutama pada rentang angka 85-120 desibel. Sementara standar kemampuan pendengaran manusia adalah di bawah 85 desibel dan aman jika di bawah 80 desibel.
Agar fungsi pendengaran tetap terjaga dengan baik, dia menyarankan untuk menghindari suara bising yang terlalu keras. Tingkat kebisingan yang aman adalah di bawah 85 desibel dengan waktu paparan maksimal 8 jam per hari.
Untuk mencegah efek samping dari penggunaan alat penguat suara, dokter merekomendasikan untuk mengatur volume suara di bawah 60 persen selama maksimal 60 menit per hari. Kurangi penggunaan headset secara berlebihan atau dengan cara mengurangi volumenya.
Dokter juga mengingatkan kepada pengguna headset yang merasakan keluhan tertentu seperti rasa grebeg-grebeg atau berdenging di telinga, segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi. Hindari terlambat dan periksakan telinga secara berkala. (*)