Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023: Angka Kecelakaan Turun 21 Persen, Korban MD Turun 39 Persen

Semarang (Disway Jateng) – Penyelenggaraan transportasi lebaran 2023 tergolong lancar dan dapat memenuhi harapan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran. Baik perjalanan mudik maupun balik. Dibanding musim Lebaran tahun 2022, terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas 21 persen dan korban meninggal dunia 39 persen.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, Selasa (2/5).

Menurut Djoko, jalan Tol Trans Jawa masih favorit pilihan pemudik. Kendati kapasitas jalan tol tidak akan dapat mengakomodir kebutuhan pemudik yang cukup besar, sehingga mengakibatkan kemacetan dan harus ada rekayasa lalu lintas (seperti ganjil genap, contra flow dan one way) upaya mengendalikan di jalan tol.

‘’Adanya imbauan Presiden agar aparatur sipil negara (ASN), personel TNI/Polri, dan pegawai BUMN agar menghindari puncak arus balik yang diperkirakan berlangsung pada 24-25 April serta adanya penerapan potongan tarif (discount) jalan tol 15-18 April 2023 dan 27-29 April 2023 oleh PT Jasa Marga, berpengaruh mengurai pemerataan atau distribusi arus perjalanan mudik dan balik lebaran tahun ini,’’ ujar pengamat transportasi yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini.

Kecelakaan menurun

Selama puncak arus mudik, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 2.557 kasus, dengan korban meninggal mencapai 329 orang. Meski demikian, angka kecelakaan ini turun 33 persen dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan data Korps Lalu Lintas (Korlantas) di Posko Angkutan Lebaran Terpadu, per 15-23 April atau H-7 hingga H+1 Lebaran, tercatat kecelakaan lalu lintas sebesar 2.557 kejadian. Jumlah ini menurun dari periode yang sama pada tahun 2022, yaitu 3.799 kejadian atau 33 persen.
Jumlah korban meninggal juga turun 61 persen, yaitu 329 orang dari 873 jiwa. Sementara itu kerugian material ditaksir mencapai Rp 5,5 miliar, turun 20 persen dari periode lalu, yaitu Rp 6,99 miliar.

Berdasarkan data pemberian santuan dari PT Jasa Raharja, selama Operasi Ketupat H -5 hingga H+4 (18 -27 April 2023), jumlah kecelakaan berdasarkan Laporan Polisi tahun 2023 ada 2.676 kejadian turun 25,60 persen dibanding tahun 2022 (3.597 kejadian). Sementara jumlah korban kecelakaan total tahun 2023 sebanyak 5.337 orang ( turun 24 persen) dibanding tahun 2022 (6.982 orang).

Jumlah korban meninggal dunia terjamin sebanyak 612 orang di tahun 2023 ( penurunan 38 persen) dibandingkan tahun 2022 sebanyak 993 orang. Jumlah korban luka-luka terjamin tahun 2023 sebesar 4.268 orang (ada penurunan 9 persen) dibadingkan tahun 2022 sebesar 4.704 orang. Kejadian kecelakaan lalu lintas tertinggi di Provinsi Jawa Timur dan terendah di Provinsi Maluku. (*)