DISWAY JATENG – Siapkan 5 hal ini sebelum menikah. Pernikahan merupak hal yang banyak menjadi impian orang. Apalagi melakukan pernikahan dengan orang yang kita sayangi dan citai, tentu akan menjadi target dan keinginan yang besar.
Menikah bukan semata menemukan dua insan. Namun pernikahan harus memiliki banyak hal, mulai dari tujuan pernikahan, prinsip pernikahan, sampai persiapan masa tua nanti. Membangun rumah tangga tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus punya bekal dan persiapan yang matang untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Simak ini! 5 hal yang perlu kita siapkan sebelum menikah
Bicarakan kepada pasangan siapa yang akan membiayai pernikahan.
Dua orang yang akan menjadi satu rumah, membentuk rumah tangga dengan tujuannya harus membicarakan hal ini lebih dulu. Pernikahan bukan hal yang mudah dan murah, maka dari itu membicarakan biaya pernikahan juga penting. Nantinya, ketika akan menikah siapa yang akan membiayai, apakah dari pihak lelaki atau perempuan atau orangtua dari mereka. Persoalan biaya harus kita bicarakan lebih dulu untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada masa nanti.
Selain membicarakan biaya kepada pasangan, perlu juga menanyakan apakah ada ketentuan lain yang harus terlaksana. Misalnya seluruh biaya dari pihak lelaki, maka yang harus pihak perempaun apa saja. Maka perlu untuk membicarakan lebih dalam dan detail. Jangan sampai ada cacat komunikasi persoalan biaya ini.
Persoalan tempat tinggal
Penelitian membuktikan bahwa pasangan suami isteri sangat enggan tinggal bersama kedua orang tuanya. Istri atau suami sama-sama tidak mau tinggal bersama mertua. Pasalnya, mereka cenderung merasa canggung dan terkekang, tidak ada kebebasan dan ketenangan jika harus tinggal bersama-sama. Dari hal tersebut, maka tak salah jika pasangan yang mau menikah membicarakan tempat tinggal lebih dulu. Pikirkan nantinya setelah menikah akan menempati rumah orang tua?, mengontrak atau membeli perumahan, apartemen, atau mengusahakan untuk membangun rumah bersama. Hal itu tentu menjadi prioritas pasangan, sebab kebutuhan hidup rumah tangga meliputi papan atau tempat tinggal.
Bicarakan pembagian peran
Penelitian menyebutkan bahwa banyak pasangan yang bercerai akibat mereka merasa berat sebelah perannya. Seorang istri merasa lelah jika harus mengurus rumah tangganya sendiri, begitupun dengan suami ia merasa lelah jika harus mencari nafkah tiap hari seorang diri. Maka dengan pembuktian tersebut, pasangan harus membicarakan hal itu bersama-sama. Bicarakan siapa yang akan berperan menjadi A, atau B. Suami harus seperti apa, melakukan apa saja begitupun dengan istri. Hal ini akan menjadi baik jika membicaraknnya lebih dulu, sebab jangan sampai setelah menikah baru meributkan peran masing-masing.
BACA JUGA: Pentingnya Peran Serat dalam Pertumbuhan Anak
Persoalan anak
Akhir-akhir ini anak juga menjadi bagian dari perbincangan hangat dalam rumah tangga. Sebelum menikah, baiknya untuk membicarakan apakah mau memiliki anak dalam waktu cepat, atau memberi jeda untuk menikmati waktu bersama lebih dulu?
Begitupun perlu untuk bicara terkait nati ketika sudah memiliki anak, siapa yang akan mengasuhnya, bagaimana pola asuhnya, bagiamana cara membiayainya dan hal lain yang perlu antar pasangan bicarakan.
Siapa yang akan menjadi sumber penghasilan
Era sekarang, istri juga bisa menjadi sumber penghasilan. Namun dalam hal ini bukan menjadi penghasilan utama, sifat dari penghasilan istri adalah membantu. Adapun hasil dari kerja istri baiknya adalah hak istri.
Banyak terjadi, konflik mengenai penghasilan anatara istri dan suami juga menyebabkan banyak kasus perceraian. Maka untuk pasangan yang mau menikah, bicarakan lebih dulu siapa yang akan menjadi sumber penghasilannya. Apakah suami, istri atau dua-duanya. Kemudian bicarakan pula siapa yang akan mengelola penghasian tersebut, bagaimana pengelolaan dan pembagiannya.
Meskipun banyak orang mempercayai bahwa rezeki akan datang kapan saja, dimana saja, dan pernikahan akan belangsung secara mudah. Namun tak ada salahnya jika mempersiapkan dengan matang, sebab banyak hal yang menyebabkan perceraian terjadi, terutama pada zaman sekarang.(*)