Pre Order adalah? Pengertian dan Penjelasannya

DISWAY JATENG- Pre order adalah istilah yang kerap kali terpakai dalam industri penjualan untuk mengacu pada proses pembelian produk.

DISWAY JATENG- Pre order adalah istilah yang kerap kali terpakai dalam industri penjualan untuk mengacu pada proses pembelian produk. Atau lebih tepatnya sebelum produk tersebut secara resmi tersedia untuk ada di pasar.

Dalam pre-order, konsumen dapat melakukan pemesanan dan membayar produk sebelum tanggal rilis resmi. Biasanya, pre-order tertuju pada produk-produk yang memiliki nilai tinggi, seperti perangkat elektronik, permainan video, buku.

Atau juga album musik, atau produk-produk fashion terbatas. Dengan melakukan pre-order, konsumen dapat memastikan bahwa mereka akan mendapatkan produk tersebut saat tersedia. Terlebih jika persediaan terbatas atau ada permintaan yang tinggi.

Keuntungan bagi konsumen yang melakukan pre-order termasuk memastikan mereka mendapatkan produk pada tanggal rilis. Mendapatkan edisi atau bonus khusus, dan menghindari kehabisan stok di pasar setelah produk telah rilis.

Bagi penjual, pre-order dapat memberikan manfaat dalam hal merencanakan produksi, mengukur minat pasar, dan mengelola persediaan dengan lebih baik.

Namun, penting untuk menjadi warning bahwa dalam pre order, terdapat risiko bahwa tanggal rilis produk dapat berubah atau ada perubahan dalam spesifikasi produk. Oleh karena itu, sebelum melakukan pre-order, disarankan untuk membaca syarat dan ketentuan dengan cermat serta mencari informasi yang akurat dan terpercaya tentang produk yang akan kamu pesan.

Selain pre order terdapat pula istilah lain dalam transaksi online, yakni:

  • Prospek (Prospect): Individu atau perusahaan yang memiliki potensi untuk menjadi pelanggan.
  • Pelanggan (Customer): Individu atau perusahaan yang telah melakukan pembelian atau menggunakan produk atau layanan.
  • Prospek Dingin (Cold Prospect): Prospek yang belum memiliki hubungan sebelumnya dengan perusahaan atau produk Anda.
  • Prospek Hangat (Warm Prospect): Prospek yang telah menunjukkan minat atau interaksi awal dengan perusahaan atau produk Anda.
  • Penawaran (Quotation): Penyajian harga dan detail produk atau layanan kepada prospek atau pelanggan.
  • Negosiasi (Negotiation): Proses diskusi dan penyesuaian harga, persyaratan, atau ketentuan dengan tujuan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
  • Penjualan Langsung (Direct Sales): Penjualan yang berlangsung secara langsung kepada pelanggan, biasanya melalui pertemuan tatap muka.
  • Penjualan Online (Online Sales): Penjualan yang berlangsung melalui platform online, seperti toko online atau platform e-commerce.
  • Penjualan B2B (Business-to-Business Sales): Penjualan yang melibatkan transaksi antara dua perusahaan.
  • Penjualan B2C (Business-to-Consumer Sales): Penjualan yang melibatkan transaksi antara perusahaan dan individu konsumen.
  • Prospekting (Prospecting): Proses mencari dan mengidentifikasi prospek baru untuk meningkatkan peluang penjualan.
  • Konversi (Conversion): Proses mengubah prospek menjadi pelanggan yang sebenarnya dengan melakukan pembelian.
  • Retensi Pelanggan (Customer Retention): Upaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mendorong mereka untuk tetap berlangganan atau menggunakan produk atau layanan Anda.
  • Tingkat Konversi (Conversion Rate): Persentase prospek yang berubah menjadi pelanggan sehubungan dengan jumlah total prospek yang ada.
  • Kecepatan Penjualan (Sales Velocity): Kecepatan atau efisiensi dengan which penjualan, termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mengonversi prospek menjadi pelanggan.

Ini hanya beberapa istilah umum dalam industri penjualan. Terdapat juga banyak istilah lainnya tergantung pada jenis industri, model bisnis, dan strategi penjualan oleh suatu perusahaan.