DISWAY JATENG – Menjaga kesehatan mental dari film Buya Hamka. Fakultas psikologi Esa Unggul mengungkapkan bahwa kesehtan mental adalah kesejahteraan yang terlihat dari dirinya dimana mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan hidup dan normal dalam situasi kehidupan mampu bekerja secara optimal, produktif, serta mampu memberikan kontribusi terhadap sesama.
Siapa yang masih merasa asing dengan sosok Buya Hamka? Buya Hamka adalah salah satu tokoh yang berkecimpung dalam organisasi masyarakat (ormas) muhammadiyah. Semasa hidupnya, Buya banyak memerjuangkan hak sesama manusia dan mempertahankan kemerdekaan. Buya Hamka juga sebagai jurnalis, ia pernah menjadi pemimpin redaksi dalam pedoman masyarakat.
Buya Hamka dengan nama aslinya yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrulloh menjadi seorang filsuf, jurnalis, dan kiai besar Indonesia. Dari sosok Buya Hamka tersebut, pada tahun 2023 bulan April kemarin telah tayang film Buya Hamka melalui bioskop seluruh wilayah Indonesia. Film ini berdurasi kurang lebih 7 jam dengan pembagian volume sebanyak 3 volume. Nah, film Buya Hamka yang kemarin tayang merupakan volume yang ke 1. Film ini tentu menceritakan mengenai banyak hal, termasuk perjuangan Buya semasa hidupnya. Dari film Buya Hamka, penonton bisa mengambil pelajaran, salah satunya adalah pelajaran untuk mencerna bagaimana sosok Buya Hamka dalam menjaga kesehatan mentalnya.
Nah, berikut ini beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental dari film Buya Hamka.
Buya Hamka melakukan meditasi dan refleksi
Dalam perjuangannya melawan penjajahan dan fitnah dari masyarakat, Buya Hamka tidak lalai untuk menjaga kesehatan mentalnya. Ia seringkali melakukan meditasi dan refleksi. Kegiatan itu ia lakukan untuk menjaga kestabilan fikirannya, agar ia tetap merasa bersih, tidak terpancing emosi dan tidak mudah marah. Saat ia melakukan refleksi, ia banyak merenungi kehidupannya, baik kesalahan dirinya maupun kondisi sosialnya.
Melakukan hal-hal yang ia sukai
Ia selalu mengambil separuh waktunya dalam bekerja maupun bersosial untuk melakukan kegiatan yang ia suka. Buya Hamka suka membaca dan menulis, selain itu ia suka berdiskusi dengan banyak orang. Maka dari itu, ia sering menyempatkan waktunya untuk menulis, membaca atau berdiskusi dengan sseorang.
Bagi Buya Hamka, menyeimbangkan waktu juga dapat mengontrol emosi dan fokus dirinya. Dengan keseimbangan waktu antara ibadah, pekerjaan, keluarga dan apa yang ia sukai maka dapat mencegah ia untuk emosi dan mengarungi hal yang tidak penting. Ini tentu bisa menjaga kesehatan mental agar tetap stabil.
BACA JUGA: Siapkan 5 Hal Ini Sebelum Menikah
Belajar dari kegagalan
Banyak kegagalan yang menimpa sosok Buya Hamka, namun Buya berbeda dengan manusia lainnya. Ia justru menyukai kegagalan. Bagi Buya, gagal adalah suatu proses yang menyenangkan, dengan adanya kegagalan maka seseorang mampu menjadi versi yang lebih baik, lagi dan lagi.
Buya Hamka tentu tetap menghargai kegagalan dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut, sehingga tetap fokus dengan dirinya dan tidak terpuruk dalam kegagalan.
Belajardari kisah Buya Hamka, ia menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan meditasi dan refleksi, selain itu ia juga berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, Buya selalu belajar dari figur yang ia percayai. Selain itu, menghargai dan menerima kegagalan juga menjadikan seseorang ikhlas dalam segala hal. Ketika seseorang sudah ikhlas, maka kondisi mentalnya akan stabil.(*)