Keren, Tujuh Perusahaan Bangun Komitmen dengan SMKN 2 Slawi

Tujuh Perusahaan Bangun Komitmen
KOMITMEN – Kepala SMK Negeri 2 Slawi menandatangani kerja sama dengan tujuh perusahaan. Foto : Hermas Purwadi/Radar Slawi

DISWAY JATENG, SLAWI –  Tujuh perusahaan bangun komitmen dengan SMKN 2 Slawi. Untuk menghasilkan lulusan yang siap memasuki lapangan kerja. Baik pada perusahaan hingga berwirausaha.

 

SMK Negeri  2 Slawi berkomitmen mengimplementasikan teaching factory sebagai model pembelajaran praktik kejuruan.

 

Teaching factory adalah model pembelajaran yang berbasis industri. Guna menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang optimal dan karakter atau budaya industri.

 

Kepala SMK Negeri 2 Slawi Drs AR Hartono menyatakan, pihaknya  mengupayakan penguatan kemitraan. Yakni dengan dunia usaha dan industri yang selama ini melakukan kerja sama. Ini untuk menyongsong pembelajaran Tahun Pelajaran 2023/2024.

 

“SMK Negeri 2 Slawi menyelenggarakan kegiatan Sinkronisasi dan Validasi Kurikulum bersama tujuh perusahaan. Yang merupakan representatif dari masing-masing kompetensi keahlian yang ada,” ujarnya.

 

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Hendri Sugiarto menyampaikan bahwa dalam kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum.

 

SMK Negeri 2 Slawi menghadirkan pimpinan tujuh perusahaan. Yakni PT Benih Citra Asia Cilacap, CV Ria Cake & Bakery Tegal, PT Charoen Pokphand Tegal.

 

PT East West Seed Purwakarta, CV Matachacindo Tegal. Serta PT Karya Paduyasa Tegal hingga Astra Daihatsu Tegal.

 

Pimpinan perusahan duduk bersama untuk melakukan berdiskusi dengan masing-masing kelompok guru kejuruan. Guna melakukan telaah kurikulum pembelajaran kejuruan. Itulah sebabnya, tujuh perusahaan bangun komitmen dengan sekolah.

 

“Kemudian penandatangan dokumen kurikulum dan implementasi teaching factory,” cetusnya.

 

Sugiyanto, manajemen dari PT Charoen Pokphand Tegal menyampaikan apresiasi kepada SMK Negeri 2 Slawi. Karena telah mengupayakan peningkatan kualitas hingga pembelajaran praktik kejuruan.

 

Secara berkesinambungan melalui review kurikulum bersama dunia usaha dan industri. (*)