Ganjar Tegaskan Jika Garap Sektor Maritim Bisa Naikkan Pendapatan Negara Ratusan Kali Lipat

Ganjar Tegaskan Jika Garap Sektor Maritim
SAMBUTAN - Ganjar Pranowo optimis bisa menggarap sektor maritim.

DISWAY JATENG, JAKARTA – Ganjar tegaskan jika garap sektor maritim bisa naikkan pendapatan negara ratusan kali lipat. Calon presiden PDI Perjuangan ini meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat dunia.

 

Tak sekadar menjadi ramalan, Ganjar optimis hal itu benar-benar terwujud dengan roadmap tersusun dengan jelas.

 

“Siapa bilang Indonesia itu negara miskin. Kita itu negara kaya dan bisa jadi negara dengan ekonomi terkuat dunia. Indonesia itu kaya, hanya kita belum menghitung seberapa besar potensi itu,” kata Ganjar.

 

Ganjar mencontohkan, sumber kekayaan alam yang belum tereksplore dengan baik adalah sektor maritim. Negara kepulauan yang memiliki luas lautan 3.273.810 km² ini, masih belum mengoptimalkan sumber daya yang ada.

 

“Luas laut kita itu 6 kali dari Vietnam. Tapi, hasil laut kita banding Vietnam baru sepertiganya. Kita masih kalah,” jelasnya.

 

Laut Indonesia baru optimal untuk perikanan tangkap. Dari sektor perikanan tangkap saja, Indonesia belum memberikan sumbangsih besar. Sektor perikanan tangkap Indonesia masih kalah jika bandingkan negara lain.

 

Padahal, banyak sektor lain yang bisa menghasilkan manfaat besar dari maritim Indonesia. Sektor energi, mineral dan semua kekayaan yang terkandung.

 

“Kalau sektor maritim ini kita garap serius, kita bisa menaikkan PDB kita 100 persen tiap tahun,” jelasnya.

 

Belum lagi, lanjut Ganjar soal potensi lain. Presiden Jokowi sudah meletakkan pondasi hilirisasi nikel dan bauksit. Saat ini, program hilirisasi berhasil meningkatkan ekspor hingga 300 kali. Nilai ekspor naik dari Rp11,95 triliun menjadi Rp326 triliun.

 

Jokowi juga telah membangun infrastruktur yang sangat luar biasa. Jalan tol, bendungan, kawasan industri dan lainnya. Ganjar tegaskan jika garap sektor maritim bisa naikkan pendapatan negara ratusan kali lipat.

 

“Apa itu cukup? belum, karena itu baru pondasi. Tugas kita ke depan adalah melanjutkan. Hilirisasi harus sampai pada industrialisasi. Jalan tol, bendungan dan semua proyek infrastruktur yang ada harus bisa meningkatkan nilai tambah. Itu tugas kita,” ucapnya.