DISWAY JATENG, SLAWI – Rombongan 32 biksu dari Thailand menangis saat memasuki wilayah Tegal. Mereka sangat terharu karena masyarakat Tegal sangat baik.
“Kami tidak bisa mengatakan dengan ucapan. Kami sangat terharu. Orang-orang di sini baik-baik. Kami sampai menangis,” kata Bhante Wawan, Rabu (24/5/2023).
Bhante Kanthadammo atau Bhante Wawan ini merupakan salah satu biksu yang berasal dari Cirebon.
Saat memasuki Pulau Jawa, para biksu dari Thailand yang berjumlah 32 orang itu menilai bahwa orang-orang Indonesia sangat baik. Toleransinya sangat tinggi dibandingkan dengan orang-orang Thailand.
“Para biksu ini sampai mengangkat jempol tangan dan kakinya. Penyambutan orang-orang Indonesia sangat baik, Tegal juga baik,” kata Biksu Wawan.
Perjalanan ribuan kilometer yang dilakukan 32 biksu ini akan berakhir pada Candi Borobudur. Tepatnya Kelenteng Liong Hok Bio, pada 31 Mei mendatang.
Menurut Wawan, ritual jalan kaki itu bernama Thudong. Selain melaksanakan ritual jalan kaki dari Thailand hingga Candi Borobudur.
Kegiatan itu juga sebagai upaya untuk mempernalkan budaya Indonesia kepada para biksu yang berasal dari Thailand dan Malaysia.
Tak terkecuali juga untuk mengenalkan umat Buddha yang berada pada wilayah Indonesia.
“Saya ingin mengenalkan kepada para biksu Thailand bahwa biksu Indonesia masih ada walau jumlahnya tidak banyak,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun SH SIK terjun langsung berbaur dengan personel dalam kegiatan pengamanan. Pengamanan untuk memastikan keamanan dan kelancaran para biksu saat melintas wilayah Kabupaten Tegal.
“Selain memberikan pengamanan perjalanan. Kami juga berupaya melakukan pemantauan kesehatan para biksu dari Thailand. Mulai dari perbatasan Kota Tegal hingga perbatasan Kabupaten Pemalang,” ungkapnya. (yer/her/gun)