Beredar Cumi Kering dan Teri Berformalin

beredar cumi kering dan teri berformalin
UJI LAB - Petugas sedang melakukan uji lab terhadap temuannya di Pasar Suradadi. Foto : Yeri Noveli/Radar Slawi

SLAWI (DiswayJateng) – Beredar cumi kering dan teri berformalin.  Produk tersebut beredar pada beberapa pasar tradisional Kabupaten Tegal. Hal itu terkuak saat Tim Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) melakukan sidak. Langkah tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat sebagai konsumen.

 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji membenarkan hal itu. Temuan ini berasal dari 15 sampel makanan yang pihaknya ambil dari pedagang untuk kemudian dia lakukan uji laboratorium.

 

“Sampel makanan ini kita beli dari pedagang. Kita teliti karena memang jenis makanan ini rawan adanya tambahan zat aditif. Seperti pada cumi kering, teri kering, kerupuk, tahu kuning, bakso, kikil, dan terasi. Dari 15 sampel yang kita ambil, dua positif formalin, yaitu cumi kering dan ikan teri,” kata Hendadi.

 

Berdasarkan hasil temuan tersebut, pihaknya akan melakukan penelusuran lapangan karena keduanya berasal dari Pekalongan.

Timnya pun akan melakukan pembinaan ke para pedagang agar tidak kembali membeli komoditas yang mengandung bahan berbahaya tersebut. hal ini untuk meminimalisir agar tidak beredar cumi kering dan teri berformalin. Ini merupakan upaya dari pemerintah daerah dalam melindungi masyarakat selaku konsumen.

 

“Pedagang tentunya harus lebih berhati-hati membeli barang dagangannya dari pemasok. Karena selain bisa merugikan pedagang juga bisa mengancam keselamatan manusia atau mereka yang mengonsumsinya,” ujarnya.

 

Sementara dari hasl pantauan harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional, Hendadi menyebut, harganya masih relatif stabil, dari mulai sembako, daging sapi, daging ayam, ikan hingga buah-buahan. Harapannya ke depan pedagang bisa lebih hati-hati agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Mayoritas harganya relatif stabil. Tidak ada lonjakan. Stoknya juga mencukupi,” tukasnya. (*)