DISWAY JATENG – Merasa keras pada diri sendiri adalah hal buruk yang dapat berdampak pada kesehatan mental hingga tubuhmu. Kebanyakan orang lain tidak menggagap penting bahwa persaan dirinya lebih berharga dibandingkan perasaan orang lain. Dengan pola pikir seperti inilah yang memperkeruh suasana kehidupan, hingga meningkatkan stres, depresi dan berbagi penyakit lainnya.
Baca Juga : Waspada! 5 Kebiasaan yang Mampu Merusak Kinerja Otak, Tanpa Kamu Sadari
Berikut 5 tanda kamu terlalu keras pada diri sendiri!
1. Merasa bersalah terus-menerus
Mungkin ada benarnya merasa bersalah akan sesuatu yang telah kamu lakukan dengan tidak baik, dan dapat mengevaluasi yang terjadi. Akan tetapi jika rasa bersalah tersebut menguasai kamu secara berlebihan, membuat kualitas hidupmu terpengaruh menjadi buruk. Selain itu rasa bersalah akan menimbulkan trauma, karena hal yang telah kamu lakukan membuat orang sekitarmu tertimpa musibah. Akbiat perasaan itulah yang terus-menerus menguasai hidupmu, sehingga berisiko menderita depresi.
Cara menghilangkan rasa bersalah terus-menerus :
- Menghargai usaha sendiri
- Melihat dari sudut pandang orang lain
- Melihat emosi dari rasa bersalah itu lebih mendalam
- Berpikir positif.
Sulit menerima pujian
Pujian memberikan kamu merasa sangat hangat dan mendaptkan apresiasi. Namun ada beberapa orang yang sangat sulit menerima pujian, padahal mendaptakan hal itu dapat meningkatkan kinerja dalam kehidupan. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan harga diri rendah sulit menerima pujian, karena komentar positif sangat bertentangan pada pola pikirnya. Beberapa akan merasa tidak nyaman dengan pujian sebagai mekanisme pertahanan. Sehingga kebanyakan dari orang ini tidak ingin mengecewakan orang lain, jadi ia mengabaikan pencapaiannya sendiri.
Bersikap terlalu keras pada dirimu sendiri bukannya akan membantumu untuk menjadi sosok yang lebih baik, malah akan cenderung memperkeruh segalanya. Untuk itu cobalah untuk menerima pujian orang lain agar dapat memotivasi dirimu lebih baik dan belajar memperkuat kehidupanmu.
3. Self-blame
Merupakan tindakan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan atau perasaan emosional yang dilakukan secara terus-menerus. Dapat memperkuat rasa kekurangan yang sangat dalam, baik secara nyata maupun imajiner. Self-blame juga dapat menghentikan langkah untuk dapat memulai sesuatu hal baru yang dapat membuatmu hidup maju. Penyebab hal ini terjadi karena standar yang kamu inginkan tidak sesuai dengan kapasitas milikmu sendiri. ia juga menunjukkan bahwa tidak ada idealisme yang sempurna pada dunia ini.
Cara mengatasi Self-blame :
- Bertanggung jawab, hindari menyalahkan
- Cintai dirimu sendiri
- Berkonsultasi pada ahli kejiwaan
- Hindari mengkritik diri sendiri
- Berhenti menuntut menjadi seseorang yang sempurna.
Baca Juga : 7 Penyesalan Terbesar yang Harus Kamu Atasi Sekarang Juga!
4. Negative Self-talk
Kondisi ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan mentalmu. Berdasarkan studi, seseorang yang sering menyalahkan dirinya sendiri atas peristiwa negatif terkait peningkatan risiko masalah kesehatan mental yang lebih buruk. Berfokus pada pikiran negarif dapat menyebabkan penurunan motivasi dan perasaan tidak berdaya yang lebih besar. Kritik negatif secara terus-menerus akan berisiko menderita depresi.
Cara mengatasi Negative Self-talk
- Sadari ketika sedang mengkritik
- Pikirkan semua hal tidak sama dengan realitas yang ada
- Beri nama panggilan saat pikiran atau kritikan negatif kamu sedang muncul
- Menahan kerusakan karenakan pola pikiran kritikan tersebut
- Ubah menjadi netralis
- Selalu bertanya kepada diri sendiri, seberapa benar pikiran negatif yang terpikirkan
- Ubah perspektif
- Ganti hal negatif menjadi hal positif.
Baca Juga : Rutinitas Sebelum Jam 7 Pagi yang Dapat Kamu Lakukan!
5. Perfeksionisme
Jika kamu sering menuntut diri sendiri untuk mengerjakan tugas secara sempurna dan tanpa cela, maka dengan itu kamu harus hati-hati. Sejatinya sifat ini bukanlah masalah untukmu, karena mampu mendongkrak kualitas dalam kehidupanmu. Akan tetapi segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik dan justru dapat merugikanmu dan orang sekitar lingkunganmu.
Perfeksionisme adalah seseorang yang telah menetapkan standar tinggi terhadap kinerja dan kepribadiannya. Berdasarkan hal tersebut orang yang memiliki sifat dengan pola pikir seperti ini, akan membuat ia merasa tidak puas dengan apa yang telah ada. Ia akan menghabiskan waktu untuk menyempurnakan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya, meskipun waktunya untuk rehat.
Karakter dari Perfeksionisme :
- Tidak pernah merasa cukup
- Adanya dorongan rasa takut
- Standar yang tidak realistis
- Fokus pada hasil
Cara mengatasi Perfeksionisme :
- Cobalah lebih dokus pada proses ketimbang hasil
- Turunkan tekanan yang kamu berikan
- Pelajari cara menerima kritikan
- Membuat kesalahan itu wajar
- Hargai setiap hasil positif yang kamu raih
- Cobalah lebih standar akan kemampuan. (*)