Tegal  

Semarak Itikaf Masjid Ukhuwah

Semarak Itikaf
DIALOG – Ketua PCNU Kota Tegal Drs Atmo Tan Sidik, Drs Samsudin (PDM Tegal) bersama para tokoh saat dialog di YRU SIT Usamah di Jalan Surabayan, Panggung.

TEGALYayasan Ribathul Ukhuwah malam ke-23 Ramadan bertepatan 13 April 2023 menggelar kajian ba’da Tarawih dalam Semarak Itikaf Masjid Ukhuwah.

Kajian “Merajut Ukhuwah Bersama NU-Muhammadiyah” menghadirkan Ketua Lesbumi PCNU Drs Atmo Tan Sidik dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Drs Samsudin.

Kegiatan kajian ba’da tarawih yang berbentuk dialog antartokoh ini diikuti peserta itikaf 80 orang. Acara mulai pukul 20.30- 2.30 WIB berlangsung gayeng. Dan dalam acara tersebut terungkap kiprah ormas NU maupun Muhammadiyah dalam menjaga dan mensyiarkan nilai-nilai Islam.

“Terutamanya, NU dan Muhammadiyah adalah dua organisasi yang sama-sama menghendaki terciptanya tatanan masyarakat ‘baldatun thoyyibatun warobbun ghofur’. Karena masyarakatnya ‘fastabiqul khoirot’ dan ‘rahmatan lil’alamin’. Mengedepankan musyawarah dan sama-sama beramar ma’ruf nahi munkar,” ungkap Atmo.

Atmo menerangkan, dari sejarahnya pendiri NU, KH Hasyim Asyari, dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pernah berguru pada ulama sama. Kendati ada perbedaan yang muncul dalam laku keseharian, tidaklah terlalu penting untuk dibesar-besarkan.

“Kebersamaan dan kekokohan ukhuwah antara NU dan Muhammadiyah dulu menjadi musuh para penjajah. Kini menjadi musuh para koruptor yang lebih mengedepankan isi perut daripada kepentingan masyarakat,” jelasnya.

Junjung Tinggi Agama Islam

Sementara itu, Drs Samsudin menyampaikan Muhammadiyah gerakan Islam yang melaksanakan dakwah dengan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Menyangkut seluruh aspek kehidupan. Meliputi akqidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalat duniawiyah.

“Muhammadiyah mendirikan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit sebagai sarana dakwah,” ujarnya.

Akhir sesi, Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Sudriman menyatakan permasalahan bangsa yakni narkoba. Dan narkoba menjadi PR bagi bangsa karena telah sedemikian merusak. Kian lama kian banyak jenis narkoba yang beredar di masyrakat. Jadi orang tua, lembaga masyarakat seperti NU dan Muhammdiyah serta seluruh elemen masyarakat harus bekerja sama memberantasnya.

Berbagai permasalahan yang menjadikan acara terasa hangat seperti permasalahan keumatan. Seperti fenomena pelarangan pendirian lembaga pendidikan di Tegal. Lalu, tawuran remaja dan perang sarung yang berujung pada kematian. Kendati pun begitu ketahanan keluarga yang menjadi pondasi terpenting dalam pembentukan karakter generasi muda.

“Adanya agenda ini dapat mengomunikasikan antara organisasi dan masyarakat untuk kemaslahatan umat,” terang Humas YRU-SIT Usamah, Diani. (mei)