Tegal  

Dinkes Ajak Warga Temukan Penderita TBC

Penderita TBC
HARI TBC - Kepala Dinkes Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari menyampaikan strategi penemuan TBC dalam seminar memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia di Aula RSI Kota Tegal.

DISWAY JATENG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal ajak warga Kota Tegal temukan penderita Tuberkulosis (TBC). Hal itu agar semakin mudah dalam melakukan pengobatan. Ajakan itu oleh Kepala Dinkes Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari. Tepatnya dalam seminar memperingati Hari Tuberkulosis se-dunia di RSUI Harapan Anda.

Sri Primawati Indraswari menyampaikan, program percepatan eleminasi TBC dengan cara penemuan kasus secara aktif dan pasif. Kemudian peningkatan layanan akses, perluasan terapi pencegahan dan penguatan survalens. Selain itu, juga ada strategi penemuan pasien TBC pasif intensif. Penemuan aktif masif berbasis keluarga dan masyarakat. Penemuan pada kondisi khusus dengan strategi pememuan pasien TBC.

“Dengan strategi itu, saya mengajak masyarakat untuk menemukan penderita TBC agar segera terobati,” katanya.

Prima menyebut Indonesia jumlah kasus terbesar kedua dunia kasus TBC. Saat ini sedang menuju target eliminasi TBC tahun 2030. Sehingga perlu ada strategi percepatan penemuan dan pengobatan dengan perluasan akses dan penyediaan layanan yang bermutu dan standar. TBC penyebabnya Mycobacterium Tuberculosis yang bisa mengenai paru dan organ lain.

“Untuk temuan kasus tahun 2022 total suspek 6.026 orang. Kota Tegal 2.587 orang. Sedangkan luar Kota Tegal 3.439 orang. Sedangkan yang meninggal dunia sebelum pengobatan 30 kasus. Terobati 910, belum mulai pengobatan 14, sebelum pengobatan 38, dan menolak pengobatan 2 orang,” terangnya.

Temuan Kasus

Prima menjelaskan temuan kasus TBC tertinggi pada Kelurahan Tegalsari (91 kasus), Paggung (80 kasus), Margadana (68 kasus). Lalu, Kaligangsa (57 kasus), Randugunting (55 kasus), Kraton (51 kasus), Debong Tengah (48 kasus), Slerok (43 kasus) dan Kejambon (39 kasus). Lainnya, Mintaragen (37 kasus), Pekauman (36 kasus), Keturen (35 kasus) dan Debong Kulon (27 kasus). Pesurungan Kidul (25 kasus), Bandung (23 kasus), Pesurungan Lor (23 kasus) serta Debong Kidul (21 kasus). Krandon (21 kasus), Sumurpanggang (21 kasus), Tunon (20 kasus), Debong Lor (19 kasus) dan Mangkukusuman (18 kasus). Tambahan, Muarareja (17 kasus), Cabawan (17 kasus), Kalinyamat Kulon (16 kasus), Kalinyamat Wetan (12 kasus) dan Kemandungan (8 kasus).

“Jumlah kasus tersebut sesuai data terbaru. Sehingga perlu peran kita semua dalam penemuan penderita TB,” pungkasnya. (mei)