SLAWI (DiswayJateng) – Butuh perluasan lahan mangrove untuk mencegah meluasnya abrasi. Pada Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal. Jarak antara permukiman warga dengan pantai sudah cukup dekat. Terlebih pada wilayah Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.
Karenanya, untuk mencegah abrasi dan rob parah, butuh perluasan lahan mangrove.
Hal itu terungkap oleh Anggota DPRD Kabupaten Tegal Miftachudin, Kamis (4/5).
Pihaknya menyarankan, sebaiknya wilayah pesisir Pantura mulai dari Kecamatan Kramat, Suradadi hingga Warureja ada pohon bakau.
Langkah itu sangat tepat karena wilayah pesisir terdapat kawasan permukiman, destinasi wisata dan kawasan industri.
“Mangrove harus lebih luas untuk mencegah abrasi,” ucapnya.
Pihaknya juga menyinggung soal banjir rob yang seringkali melanda Perumahan Griya Satriya Kelurahan Dampyak yang hingga kini belum bisa tertangani.
Menurutnya, untuk penanganan rob memang membutuhkan anggaran yang sangat besar. Setidaknya harus ada aliran dana dari pemerintah pusat.
“Pemerintah daerah harus mengusulkan anggaran ke pusat,” sarannya.
Sementara, Yudi, 43, warga Kelurahan Dampyak mengaku rumahnya kerap tergenang air rob. Bencana itu rutin terjadi setiap beberapa bulan sekali. Bahkan, dalam setahun bisa 2 sampai 3 kali.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah segera menangani rob pada wilayahnya. Sehingga aktifitas warga tidak terhambat saat bencana rob datang. Sehingga ke depan kondisi seperti ini tidak terulang kembali. Masyarakat juga bisa beraktivitas dengan leluasa. (*)