Akhirnya, Lahan Parkir Bekas Kecelakaan Bus di Guci Ditutup

Lahan Parkir Bekas Kecelakaan Bus di Guci Ditutup
WAWANCARA - Kepala Disporapar Kabupaten Tegal, Uwes Qoroni (tengah) saat diwawancara sejumlah wartawan. Foto : Yeri Noveli/Radar Slawi

DISWAY JATENG, SLAWI – Lahan parkir bekas kecelakaan bus pada kawasan Obyek Wisata (OW) Guci akhirnya tutup. Penutupan itu pascakecelakaan maut bus masuk jurang saat parkir.

 

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal Uwes Qoroni membenarkan hal itu.

 

Dia menyebut, sebenarnya lahan itu merupakan kawasan Perhutani. Namun oleh warga digunakan untuk area parkir.

 

Terkait izinnya bagaimana, Uwes mengaku tidak tahu. Lahan parkir bekas kecelakaan bus untuk keamanan bersama.

 

“Saya tidak tahu proses izinnya bagaimana. Yang jelas lahan parkir itu sekarang sudah kami tutup,” kata Uwes, Jumat (26/5/2023).

 

Kawasan OW Guci terbagi menjadi 6 kewenangan. Yakni Perhutani, BPSDA, Pemkab Tegal, desa, swasta, dan masyarakat.

 

Kendati obyek wisata itu berada dalam wilayah Kabupaten Tegal. Namun lahan memiliki kewenangan masing-masing.

 

Seperti halnya lahan parkiran untuk parkir bus yang masuk jurang, masuk kewenangan Perhutani.

 

“Pemkab tidak mengeluarkan rekomendasi lahan parkir itu, jadi kita tidak tahu,” ujarnya.

 

Sebenarnya, lanjut Uwes, lahar parkir itu bekas longsoran. Sehingga tanahnya kurang layak. Kondisi tanah juga miring dan tidak ada fasilitas pendukung lainnya.

 

Sementara itu, pemkab secara resmi telah menyediakan lahan parkir di dua tempat. Yakni depan Pasar Guci dan parkiran depan Guci Forest. Lahan itu untuk parkir bus besar dan kendaraan roda empat lainnya.

 

“Lahan depan Guci Forest luasnya sekitar 1.000 meterpersegi. Bus bisa parkir dan pengunjung bisa menggunakan kendaraan wisata,” jelasnya.

 

Kawasan OW Guci terdapat 13 wahana. Setiap wahana memiliki parkir tersendiri. Dengan kejadiaan kecelakaan itu, maka pihaknya berencana menfasilitasi pengelola parkir.

 

Fasilitasi berupa perizinan, lokasi parkir yang representatif dan fasilitas lainnya.

 

“Termasuk Pancuran 13, kami juga akan fasilitasi agar bisa gratis,” pungkasnya. (yer/gun)